Sunday 2 June 2019

Anak Kereta


Alhamdulillah Tahun 2019 ini hampir setiap hari saya menggunakan transportasi publik Kereta Rel Listrik (KRL Commuter Line) untuk berangkat kerja. Maka resmi sudah saya menjadi AnKer (sebutan untuk Anak Kereta). Setiap hari saya berangkat dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Tanah Abang. Dari stasiun Bogor sampai stasiun Tanah Abang sedikitnya kereta melewati 19 stasiun yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 1.5 jam tergantung jumlah penumpang. Semakin banyak penumpang maka kereta akan semakin lambat karena bobotnya yang bertambah berat pun sebaliknya. 

@hendrawan.pane
Tempatku bekerja mengharuskan masuk pukul 8 pagi, karena membutuhkan waktu paling sedikit 1.5 jam berada di kereta maka saya harus tau pukul berapa saya harus berangkat agar tidak terlambat. Masalahnya.. sebagian besar kantor juga masuk pukul 8. Sehingga saya dan ribuan orang terjebak pada jam sibuk antara pukul 5 subuh sampai pukul 8 pagi. Berdiri, berhimpitan, bersenggolan sudah biasa. Terkadang ketika kereta penuh kita sampai gak bisa ngeliat lantai kereta karena dipenuhi sepatu. Jangankan tempat duduk, bahkan pegangan untuk bergantung saja dirasa kurang untuk orang sebanyak itu. Ya.. Namanya juga KRL sekali jalan dapat menganggut lebih kurang 2000an orang.
 
Sedikit ilustrasi sesaknya gerbong di pagi hari
Seperti sudah saya sampaikan diatas, bahwa dari Bogor ke Tanah Abang melewati 19 stasiun. Di setiap stasiun kereta akan berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Pagi hari nyaris tidak ada penumpang yang turun sampai pada tujuannya di daerah Tebet, Cawang, Manggarai, Sudirman sampai Tanah Abang atau penumpang baru akan turun pada stasiun ke 15 dari arah Bogor.

Peta Rute KRL Jabodetabek. Gambar dari Google

Disetiap stasiun sebelum itu penumpang akan terus memaksa naik walau gerbong sudah penuh. Dorong-dorongan tidak terhindarkan terutama pada saat kereta mulai berjalan dan mengerem. Keadaan di jam sibuk diperparah dengan gerbong yang sumpek karena pendingin udara tidak mampu lagi menyuplai udara segar untuk ribuan pasang lobang hidung didalam sana. Bagi yang tidak kuat jangan coba2 naik pada jam2 sibuk.

Perlu diketahui, saya berangkat dari Stasiun Bogor yang mana stasiun ini adalah stasiun KRL pertama dari arah selatan menuju Jakarta. Kejadian berdiri dan pepet2an dapat dihindarkan kalau anda berangkat dari stasiun ini. Karena stasiun pertama maka masih ada kesempatan anda untuk duduk “jika beruntung” karena terkadang gerbong sudah penuh mulai dari stasiun ini. jika beruntung, pergunakan kesempatan itu untuk tidur. Selama tidak duduk di kursi prioritas mungkin anda akan tetap duduk sampai stasiun tujuan anda (lagi2 jika beruntung) karena terkadang kita dibangunkan karena ada penumpang yang lebih membutuhkan seperti orang lanjut usia, wanita hamil, dan orang yang sakit (prioritas).
Gerbong di pagi hari dari arah Bogor. Jika beruntung bisa dapat tempat duduk lalu tidur
Gerbong mulai penuh. Sudah banyak yang berdiri
Cerita sedikit tentang penumpang prioritas. Penumpang prioritas memang sudah disiapkan tempat duduk khusus yang ditandai dengan kursi berwarna merah. Siapa penumpang prioritas? Yaitu orang yang sudah lanjut usia, wanita hamil, penyandang cacat, dan ibu yang sedang membawa anak. Namum ada juga pengguna yang merasa dirinya prioritas meski tidak masuk dalam kategori diatas, seperti wanita PMS dan ibu2 paruh baya yang seakan ketika dia masuk gerbong harus disediakan tempat duduk

Ibu2 militan ini bahkan tega membangunkan penumpang lain yang sedang tidur hanya untuk bisa duduk tanpa memperdulikan bagaimana rasanya baru bangun langsung disuruh berdiri (pengalaman pribadi) *Saya akan ikhlas apabila si penumpang memang masuk dalam kelompok prioritas. Himbanguan saya adalah Apabila anda merasa prioritas silahkan menuju tempat yang telah disediakan. Kita semua punya hak yang sama, terlebih ini adalah transportasi publik bukan kendaraan pribadi.

Terlepas dari itu semua semua ada suka dan dukanya baik pengalaman senang maupun sedih. Berikut saya akan membagikan beberapa pengalaman-pengalaman saya semenjak menjadi AnKer:

Saya dan 2 orang teman pernah diomelin oleh ibu-ibu militan gara-gara kami bertiga duduk dan tertidur. Kemudian gerombolan ibu-ibu ini masuk dari stasiun yang berbeda. Namanya lagi tidur ya gak tau dong ada siapa aja disekitarnya. Kemudian salah satu dari ibu2 ini berkata dengan nyaring “memang ya anak muda sekarang gak peka sama yang lebih tua”. Sontak beberapa penumpang berusaha membangunkan kami agar memberi tempat gerombolan ibu-ibu tersebut dan penumpang lain menatap sinis seraya berkata dalam hati ‘mampus loe’.

Pernah juga pas lagi asik tidur. Karena punya kaki yang lumayan panjang ada seorang cewe sampai mengangkangiku karena tergencet oleh padatnya penumpang di pagi itu. Dia gak sengaja masuk kedalam selangkangan. Awalnya saya cuekin karena masih mengantuk. Makin lama dia masuk semakin dalam. Saya terbangun gak berani menatap wajahnya karena takut dia menjerit. Akhirnya saya berdiri dan memberikan tempat duduk ke dia.

Kejadian lucu.
Sepulang kerja saya sudah berdiri melewati 15 atau 16 stasiun. Sebentar lagi sampai, gerbong sudah mulai sepi. Tempat duduk mulai tersedia. Saya duduk dan tanpa sadar tertidur karena kelelahan. Sampai pada akhirnya dibangunkan orang karena sudah sampai. Sejauh ini sudah 2 kali saya alami.

Kejadian tak kala lucu juga sempat terjadi ketika pulang kerja dari St Tanah Abang penumpang sudah penuh sesak. Kebiasaan saya ketika naik kereta selalu menggunakan headset untuk mendengarkan lagu atau podcast agar perjalanan tidak terasa. Saya lelah berdiri bersender, sikut2an dengan penumpang lain agar tidak jatuh ketika kerena mulai berjalan atau ngerem. Keadaan diluar hujan deras. Karena Lelah focus pun hilang ditambah hujan yang bikin mager. Akhirnya dapat tempat duduk. Perasaan aneh pun menghampiri “kok tumben nih berhentinya lama, orang2 pada naik turun dengan santai gak buru2”. Ketika menengok keluar ternyata sudah di St Bogor. Saya pun menertawakan diri sendiri.

Sepertinya setiap orang yang menggunakan transportasi umum akan selalu punya cerita ditiap perjalanannya.

Sekian semoga bermanfaat. Apabila setuju dan ingin menambahkan silahkan ketik dikolom komentar dibawah. Wassalam

No comments:

Post a Comment