Friday 24 August 2018

STOP Diskiriminasi

Banyaknya pemberitaan tentang diskriminasi akhir-akhir ini membuat saya tertarik untuk menulis sedikit tentang tindakan diskriminasi yang pernah saya alami dalam beberapa tahun terakhir. Tujuannya adalah agar orang-orang diluar sana tidak lagi memandang seseorang dari suku, agama, dan ras seseorang untuk manjatuhkan orang lain.



Saya spesial, sebagai orang yang mungkin dapat dikatakan tidak jelas asal usulnya karena pada dasarnya saya adalah orang Sulawesi yang lahir di Jakarta (Pulau Jawa) dan tinggal di Kalimantan. Apakah itu cukup untuk mengatakan bahwa saya yang paling di Indonesia? Tidak!, kecuali saya punya Istri orang Sumatra dan kemudian kerja di Papua.. hahaha. Asal usul saya yang agak tidak jelas tersebut menjadikan saya sedikit malas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti "Asli mana?, orang apa?, dll". Kalau waktunya panjang dan orangnya sudah lumayan akrab saya akan jawab "Saya orang Sulawesi yang lahir di Jakarta (Jawa) dan tinggal di Kalimantan" biar dia puas dan mikir orang apa saya sebenarnya. Kalaupun waktunya tidak banyak saya hanya akan menjawab kalau saya orang Indonesia.

Alasan saya malas untuk berbicara tentang asal usul adalah ketika saya di Sulawesi yang notabenen adalah kampung kedua orang tua saya, saya dikatakan orang Kalimantan. Ketika saya di Kalimantan, saya bukan putra daerah karena saya tidak lahir disana meskipun dari TK sampai Lulus SMA saya tinggal disana. Bahkan yang paling miris ketika tes CPNS si Panitia mengatakan "ngapain orang Jakarta tes disini?" padahal saya punya KTP Kalimantan yang kebetulan numpang lahir di Jakarta. Pertanyaanya, apakah seseorang dikatakan putra daerah apabila dia lahir dan besar ditempat yang sama? bagaimana dengan orang yang melahirkan anaknya di luar negeri?

Karena asal usul tersebut saya pernah dipecat sebagai Ketua organisasi karena alasan rasis. Tidak bisa dipungkiri bahwa rasisme masih banyak dianut oleh masyarakat kita. Bahwa orang luar dilarang memimpin, suku ini lebih baik dari yang ini, dan sebagainya dan sebagainya. Saya tidak bisa mengatakan ini benar apa tidak, yang saya rasakan saat itu adalah Saya tidak berasa di rumah meskipun saya sedang di rumah.

Kita bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku, agama, dan ras. Harusnya bersatu dan mendukung satu sama lain meskipun kita berbeda-beda. Apalagi kalau tujuan yang kita tuju adalah sama. Stop Rasisme ayo saling dukung dan sama-sama mambangun. Terima kasih


No comments:

Post a Comment