Sunday 16 February 2014

Sehari sebelum terbang

Ini cerita pas lagi ada kegiatan monitoring terumbu karang di salah satu perairan di perairan Kabupaten Berau yang di adakan oleh LSM asing pada awal 2010.
Setelah seleksi yang cukup ribet terpilihlah 3 orang untuk berangkat sebut saja namanya Japa yang tertua, Mugil yang setengah tua dan gue yang paling muda. Japa yang selalu berkomunikasi dengan pihak LSM sekaligus yang mengatur keberangkatan kami dengan modal email dan sebuah HP butut. Jadi gue dan Mugil hanya ikut intruksi aja.

Hari H pun tiba dan sebelum berangkat kami ngumpul di sekretariat untuk mempersiapkan barang yang akan dibawa. Tepat jam 10 kami bertiga dia antar dengan tiga orang teman dengan menggunakan motor menuju bandara. Setibanya di bandara Japa lupa kalau yang di kasih hanya kode booking aja sedangkan tiket belum di print. Pesawat bakal terbang 1 jam lagi dan dengan terburu2 kami menuju loket untuk mengambil tiket yang tempatnya lumayan jauh dari tempat check in. 

Setelah tiket di print kami segera berlari menuju tempat chack in dengan membawa barang yang lumayan banyak. Tibanya di tempat chack in petugas heran melihat kami yang kelelahan setelah berlari lari dan dengan nada yang agak sedikit menahan tawa dia mengatakan "mas ini tiketnya untuk besok jadi besok baru bisa terbang. Silahkan menunggu di ruang tunggu". Dengan serempak kami menjawab apaa? 

Karena malu untuk kembali pulang apalagi bertemu dengan teman teman di sekretariat yang sudah melepas keberangkatan kami dengan acara pelepasan yang meriah. Akhirnya kami nginap di bandara dan baru bisa berangkat keesokan harinya. 

Pelajaran apa yang kalian bisa ambil dari cerita di atas??? 
 

No comments:

Post a Comment